1 Engine low idle
Adalah putaran engine terendah tanpa beban.
2. Engine High Idle
Adalah Putaran Engine tertinggi tanpa beban.
3. Rated Speed
Adalah Putaran Engine pada horse power maximum.
4. Stall ‑ speed
Adalah Putaran engine ketika torque converter stall.
5. Hydraulic Stall Speed
adalah Putaran Engine ketika hydraulic system dalam keadaan relief.
6. Full Stall Speed
Adalah putaran engine pada saat Torque Converter stall dan hydraulic system relief secara bersamaan.
7. Modulating Time
Adalah waktu untuk menaikkan tekanan oli secara bertahap.
8. Compression Pressure
Adalah tekanan udara yang dihasilkan pada langkah compressi di dalam cylinder
9. Blow by pressure
Adalah tekanan udara gas yang diizinkan di dalam crank case yang disebabkan :
• Kebocoran ring piston engine liner.
• Kebocoran seal pada sisi turbin di dalarn turbo charge.
• Kebocoran Ring Piston pada compressor udara / liner
10. Engine Hunting
Adalah waktu untuk menaikkan tekanan oli secara bertahap.
8. Compression Pressure
Adalah tekanan udara yang dihasilkan pada langkah compressi di dalam cylinder
9. Blow by pressure
Adalah tekanan udara gas yang diizinkan di dalam crank case yang disebabkan :
• Kebocoran ring piston engine liner.
• Kebocoran seal pada sisi turbin di dalarn turbo charge.
• Kebocoran Ring Piston pada compressor udara / liner
10. Engine Hunting
Adalah keadaan putaran engine yang fidak stabil.
11. Turbo Charger Play Adalah Gerakan Axial / Radial dari Rotor.
12. Boost Pressure.
Adalah tekanan udara pada intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo charger.
13. Hydraulic Drift.
Adalah Penurunan Attachment yang diizinkan disebabkan karena kebocoran pada hydraulic system, ketika control lever posisi netral.
14. Internal Leakage of pump.
Adalah kebocoran di dalam pump yang menyebabkan flow rate pump tur‑un / effeciency rendah.
15. Relief Pressure. 1
Adalah tekanan oli maximum di dalarn hydraulic system, pada saat operasi.
16. Safety Pressure
Adalah tekanan oil maximum di dalam hydraulic system pada saat lever Control Valve dalarn posisi netral yang diakibatkan adanya gaya dari luar pada actuator
A. Pada Dump Truck Product
17. Brake Cooling System.
Adalah system pendinginan pada rear brake. ketika retarder dioperasikan.
18. Brake Cooling Valve.
AdaIah berfungsi untuk mendrain oli pada oil brake cooling system ketika tidak dioperasikan dan mengarahkan aliran oli serta membatasi tekanan oli maximum ke rear brake pada saat retarder dioperasikan.
B. Pada NISSAN PRODUCT
19. Direct Drive Transmission.
Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi sama dengan saw, dimana kecepatan putaran engine dan putaran propeller shaft sama.
11. Turbo Charger Play Adalah Gerakan Axial / Radial dari Rotor.
12. Boost Pressure.
Adalah tekanan udara pada intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo charger.
13. Hydraulic Drift.
Adalah Penurunan Attachment yang diizinkan disebabkan karena kebocoran pada hydraulic system, ketika control lever posisi netral.
14. Internal Leakage of pump.
Adalah kebocoran di dalam pump yang menyebabkan flow rate pump tur‑un / effeciency rendah.
15. Relief Pressure. 1
Adalah tekanan oli maximum di dalarn hydraulic system, pada saat operasi.
16. Safety Pressure
Adalah tekanan oil maximum di dalam hydraulic system pada saat lever Control Valve dalarn posisi netral yang diakibatkan adanya gaya dari luar pada actuator
A. Pada Dump Truck Product
17. Brake Cooling System.
Adalah system pendinginan pada rear brake. ketika retarder dioperasikan.
18. Brake Cooling Valve.
AdaIah berfungsi untuk mendrain oli pada oil brake cooling system ketika tidak dioperasikan dan mengarahkan aliran oli serta membatasi tekanan oli maximum ke rear brake pada saat retarder dioperasikan.
B. Pada NISSAN PRODUCT
19. Direct Drive Transmission.
Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi sama dengan saw, dimana kecepatan putaran engine dan putaran propeller shaft sama.
20. Over Drive Transmission
Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi kurang dari saw. dimana kecepatan putar propeller shaft lebih besar dari kecepatan putar engine.
21. Caster.
Adalah besar sudut antara King Pin dengan garis vertical, jika dilihat dari sisi kendaraan.
22. Camber.
Adalah sudut kemiringan roda dengan garis vertical dari ground.
A: Camber
B: Kingpin in‑elination
23. King Pin Inclination.
Adalah sudut antara garis tengah King Pin dengan garis vertical dari ground
24. Toe‑In
Adalah selisih jarak antara roda depan bagian dalam dengan roda depan bagian belakang.
25. Clutch Outer Lever
Adalah jarak antara Outer Release Lever dengan ujung Flywheel Housing.
26. Pre‑Load
Adalah beban awal/axial yang sengaja diberikan pada saat pemasangan Tapper Rolling Bearing dengan tujuan untuk mendapatkan hearing clearance.
27. Input Test
Adalah pengetesan yang dilakukan untuk rnengetahui fungsi kerja dari EGS Control System; dimana pada display akan menunjukkan kode N; F: FU;FD; R: RU: RD: P dan C apabila kondisi EGS dalam keadaan normal.
28. Output Test
Adalah pengetesan EGS yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sernua solenoid control transmisi yaitu solenoid F:R: 1; 2; 3; dan S dimana kondisi masing‑masing akan ditunjukkan pada display dengan kode‑kode sebagai berikut :
G (Good Circuit); 0 (open circuit) atau S (short circuit à to ground)
29. MPH‑Test
Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecepatan unit.
30. Configuration Test
Adalah pengetesan yang bertujuan untak mengetahui Standard Attachment yang dimiliki oleh unit.
31. Back Lash
Adalah jarak bebas/clearance antara roda gigi yang bersinggungan/berpasangan.
32. Tooth Contact.
Adalah luasan permukaan bidang kontak antara roda gigi yang berpasangan
33. Speed Sensor Test.
Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui RPM output Torque
Converter (turbin shaft).
1. Posisikan Control lever EGS seperti garmbar diatas sesuai dengan pengetesan apa yang akan dilakukan.
2. ON ‑Kan starting switch, tunggu beberapa saat sampai control display menunjukkan kode pengetesan yang dilakukan.
3. Khusus untuk Sensor Test dan MPH Test unit harus dijalankan.
C. Pada EXCAVATOR
34. Travel Deviation
Adanya gerak menyimpang pada saat unit jalan lurus (Travel lever RH dan LH di operasikan full) & dengan posisi attachement tertentu.
35. HIC (Hydraulic Idler Cushion)
Sistem penegang track & peredam track ass'y (dengan sistem hidrolik + accumulator) pada saat front
Adalah transmisi dengan gear ratio pada speed tertinggi kurang dari saw. dimana kecepatan putar propeller shaft lebih besar dari kecepatan putar engine.
21. Caster.
Adalah besar sudut antara King Pin dengan garis vertical, jika dilihat dari sisi kendaraan.
22. Camber.
Adalah sudut kemiringan roda dengan garis vertical dari ground.
A: Camber
B: Kingpin in‑elination
23. King Pin Inclination.
Adalah sudut antara garis tengah King Pin dengan garis vertical dari ground
24. Toe‑In
Adalah selisih jarak antara roda depan bagian dalam dengan roda depan bagian belakang.
25. Clutch Outer Lever
Adalah jarak antara Outer Release Lever dengan ujung Flywheel Housing.
26. Pre‑Load
Adalah beban awal/axial yang sengaja diberikan pada saat pemasangan Tapper Rolling Bearing dengan tujuan untuk mendapatkan hearing clearance.
27. Input Test
Adalah pengetesan yang dilakukan untuk rnengetahui fungsi kerja dari EGS Control System; dimana pada display akan menunjukkan kode N; F: FU;FD; R: RU: RD: P dan C apabila kondisi EGS dalam keadaan normal.
28. Output Test
Adalah pengetesan EGS yang dilakukan untuk mengetahui kondisi sernua solenoid control transmisi yaitu solenoid F:R: 1; 2; 3; dan S dimana kondisi masing‑masing akan ditunjukkan pada display dengan kode‑kode sebagai berikut :
G (Good Circuit); 0 (open circuit) atau S (short circuit à to ground)
29. MPH‑Test
Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecepatan unit.
30. Configuration Test
Adalah pengetesan yang bertujuan untak mengetahui Standard Attachment yang dimiliki oleh unit.
31. Back Lash
Adalah jarak bebas/clearance antara roda gigi yang bersinggungan/berpasangan.
32. Tooth Contact.
Adalah luasan permukaan bidang kontak antara roda gigi yang berpasangan
33. Speed Sensor Test.
Adalah pengetesan EGS yang bertujuan untuk mengetahui RPM output Torque
Converter (turbin shaft).
1. Posisikan Control lever EGS seperti garmbar diatas sesuai dengan pengetesan apa yang akan dilakukan.
2. ON ‑Kan starting switch, tunggu beberapa saat sampai control display menunjukkan kode pengetesan yang dilakukan.
3. Khusus untuk Sensor Test dan MPH Test unit harus dijalankan.
C. Pada EXCAVATOR
34. Travel Deviation
Adanya gerak menyimpang pada saat unit jalan lurus (Travel lever RH dan LH di operasikan full) & dengan posisi attachement tertentu.
35. HIC (Hydraulic Idler Cushion)
Sistem penegang track & peredam track ass'y (dengan sistem hidrolik + accumulator) pada saat front
idler mendapat benturan dari luar.
36. Track Gauge:
Adalah jarak antaxa titik tengah track shoe kiri dan titik tengah track shoe kanan.
D. Pada DUMPTRUCK
37. Lock up clutch pressure :
Adalah tekanan yang diperlukan untuk meng‑engage‑kan lock up.
38. Front brake cut OFF
Adalah valve yang berfungsi untuk memutus aliran udara dari brake valve ke relay valve; sehingga saat front brake switch diposisikan "OFF" maka front brake tidak berfungsi (released).
39. Brake Cooling Valve (BCV)
Adalah brake valve yang berfungsi untuk membebaskan oil cooling brake saat retarder tidak difungsikan guna mengurangi kerugian tenaga saat travelling.
40. Brake Cooling System
Adalah sistem pendinginan brake (tipe disc & plate). Dengan oil.
Adalah sistem pendinginan brake (tipe disc & plate). Dengan oil.