Wednesday, September 13, 2017

CARA PENGETESAN TORQUE CONVENTER YANG BENAR

Ada tiga macam pengetesan yang harus dilakukan untuk mengecheck kemampuan torque converter, dimana masing - masing pengetesan mempunyai standard tersendiri. Pengetesan tersebut adalah stall speed, Internal leakage dan tekanan. Bila hasil test kemampuan tekanan torque converter tersebut tidak sesuai dengan standard dapat mempengaruhi kerja dari mesin, dimana mesin dapat kehilangan
tenaga ( low of power ).


A. STALL SPEED.

Stall speed adalah besarnya putaran maksimum engine pada saat putaran turbin nol, karena kelebihan beban. Dalam melakukan pengetesan, pemberian beban berlebihan dapat dilakukan dengan mengoperasikan brake. 
Prosedur pengetesan :
1. Pasang tachometer pada engine speed pick up port untuk mengetahui putaran engine. Usahakan posisi engine dapat dibaca dengan mudah dan jelas.

2. Panaskan engine dan ukur speed engine pada posisi low idle dan high idle Sesuaikan dengan nilai standard.
3. Injak brake pedal dan posisikan gear shift lever pada speed tertinggi. Stallkan torque converter dengan speed engine full throttle dan biarkan temperatur olinya naik.

4. Bila temperatur oli memasuki daerah merah pada temperatur gauge, kembalikan segera gear shift lever ke posisi netral untuk menurunkan temperatur.

5. Ulangi step c dan d tiga klai dan ukurlah putaran engine ketika temperatur gauge memasuki daerah merah. 6. Bandingkan dengan standard.

B. INTERNAL LEAKAGE.

Internal leakage adalah kebocoran oli dari torque converter yang terkumpul dalam case torque converter. Jika oli di dalam case terlalu banyak, maka torque converter menjadi tertahan oleh rendaman oi yang mengakibatkan pemborosan tenaga engine dan oli dalam case cepat panas. Disamping itu transmisi juga akan kekurangan oli.

Prosedur pengetesan I :

a. Buka tutup bawah torque converter ( bottom guard ).
b. Hidupkan engine pada medium idle speed selama 1 menit kemudian matikan.
c. Buka drain plug pada bagian bawah case, kemudian tampung oli yang keluar.
d. Ukur berapa liter jumlah seluruh oli dalam case. Jumlah oli yang diijinkan dalam case tidak lebih dari 10 liter. Oli dalam case terlalu banyak terutama diakibatkan oleh kemungkinan kebocoran oli ke case terlalu besar atau kapasitas pemindahan oli oleh scavenging pump berkurang.

Prosedur pengetesan II :

a. Buka tutup bawah torque converter ( bottom guard ).
b. Buka drain plug pada bagian bawah casetorque converter.
c. Hidupkan engine pada posisi speed maksimum dan transmisi dalam keadaan netral. Ukur berapa oli yang keluar dari drain plug selama 1 menit engine full speed. Bandingkan denganstandard, jika lebih menandakan bahwa kebocoran oli ke case terlalu besar sehingga scavenging pump tidak mampu
memindahkan ke case transmission.

C. TEKANAN.

Pengetesan tekanan o,I dilakukan pada torque converter dan transmission contro valve.
Pada dasarnya meliputi :
  •  Torque converter relief pressure.
  • Torque converter regulator pressure.
  • Modulating relief pressure.
  • Reducing pressure.

Prosedur pengetesan ;

a. Bersihkan plug dari kotoran.
b. Buka plug ( check port ), kemudian pasang gauge yang sesuai dengan besar tekanan yang diukur pada check port tersebut.
c. Hidupkan engine, kemudian setelah dipanaskan ukur tekanan oli pada low idle speed dan high idle speed atau sesuai dengan yang dikehendaki tabel standard.
d. Bandingkan dengan standard.

dapatkan panduan lengkap tentang hirdolix sistem di sini

klinik alat berat

Author & Editor

klinik alat berat adalah layanan penjualan suku cadang dan layanan jasa service pada alat berat.